Rabu, 11 Januari 2012

chapter 8

Di suatu tempat di kota Cortex. “akhirnya ketemu juga.” Kagero keluar dari bayangannya dengan menggunakan pakaian perang lengkap dengan pedang samurai bayangan. “kau akan kubuat menyesal telah melukai rekanku Momo van kaak.”  Ancam Kagero. “ada seekor tikus hitam datang mengganggu. Akan kuhancurkan kau dan kugilas kujadikan trasi.” Seperti biasa dia selalu mencela musuhnya dengan celaan yang tak masuk akal. “rasakan ini Contract bayangan, jerat penghubung.” Dalam sekejap bayangan Kagero menyebar kesegala arah mematikan gerak Momo. “kau kira kau kuat ha? Rsakan ini Vines Contract, belitan anaconda.” Tanpa disadari, Kagero yang sedang konsentrasi terhadap contractnya malah terbelit oleh akar Momo.

“hahaha kau sekarang tak bisa bergerak kan? Giliranku menyerang. Hah, apa?” Momo yang tidak menyadari kalau dia juga terkena Contract Kagero mencoba bergerak tapi tak bisa. “sekarang siapa yang menjerat siapa ha?” ejek Kagero dengan tenang. “sekarang akan aku gunakan contract ini, contract yang akan membuatmu mengalami saat-saat terburuk. Contract bayangan, selimut kegelapan.” Kagero yang ingin segera menyelesaikan pertarungan menggunakan Contract terbaiknya yang bersifat ilusi.
Perlahan-lahan bayangan naik ketubuh Momo dan merayap menuju kepalanya dan saat bayangan itu sampai di leher Momo. “hahaha Contract ini memang lemah melawanku.” Momo kemudian mengangkat tangannya keatas, walau tubuhnya terkekang oleh bayangan dia masih kuat untuk memberontak, lalu keluarlah akar-akar besar disamping Momo yang kemudian menariknya keatas. “aku tau kelemahanmu so’un kau tak bisa menyerangku di udara.” Kagero yang masih terbelenggu akar masuk kedalam bayangannya dan keluar dari akar Momo dan bersembunyi. “sial dia tau kelemahanku, aku harus menggunakan cara itu.” “so’un diamana kau? Kau takut padaku ya? Akan kuremukan tulang-tulangmu kemarilah.” Sambil menghancurkan obyek-obyek disekitarnya Momo mencari Kagero.

Saat Momo menghancurkan sebuah pohon. Bruuuaaak... pohon itu tumbang dan dibalik pohon tersebut ada Kagero yang terlihat berbeda dan membalikkan badannya. “ternyata kau disini ya so’un? Aku sudah kangen sekarang rasakan ini!!” Momo yang masih berada di atas akarnya meloncat kearah Kagero. “jangan pernah memanggilku dengan sebutan so’un, sebab aku benci kata itu, akan kubuat kau menyesal mengucapkannya.” Kagero yang kemudian berbalik menyabet Momo dengan pedang berwarna emas yang entah darimana. “apa kau mempunyai sebuah pedang? Sial aku tak bisa kembali.” Kagero kemudian menyabet Momo dengan pedang emasnya tapi memang keberuntungan belum berpihak pada Kagero, akar yang tadi dibuat pijakan oleh Momo datang menghalangi sabetan Kagero.

Dari arah utara tempat itu ada tiga orang datang dengan kecepatan tinggi menuju tempat pertarungan Kagero dan Furin. “sial mereka datang kemari.” Kagero yang sabetannya terhalangi meloncat mundur dan berancang-ancang melakukan sesuatau. “apa maksudmu mereka datang kemari ha? Apa akan ada bantuan? Percuma mereka pasti akan kuhabisi!! God contract Jack Vines, Kraken!!” tiba-tiba muncul delapan akar yang besar sekali seperti tentakel gurita yang berpusat pada Momo. “sial ternyata itu God Contract pantas saja sangat kuat sekali.” Kagero mulai merasa cemas dengan keadaan yang tak menguntungkan ini. “sekarang Contractmu tak ada gunanya dan pedang emasmu itu akan kuremukkan hahahaha.”
Sementara di utara tempat pertarunagan. “baiklah cin kita berpencar sampai disini.” Wanita satu berkata pada teman-temannya. “baiklah cin.” Kedua wanita yang lain menanggapinya. Akhirnya mereka berpencar dan menyebar ke arah barat dan timur. “tunggulah Kagero aku akan menyelamatkanmu.” Tiga wanita itu berkata hal yang sama dalam waktu bersamaan tapi di tempat yang berbeda. Di tempat pertarungan. Kagero yang mulai putus asa menghadapi Momo ingin menggunakan kekuatan rahasianya. “percuma saja aku melawannya dengan bayangan, aku harus menggunakan cara itu sebelum aku mati. Tunggu sebentar akarnya hanya ada tujuh? Dimana yang satunya?” Kagero bertanya-tanya. “terlambat kau so’un!!” akar yang tadi tak ada muncul dibawah Kagero dan melontarkannya keudara. “rasakan ini bantingan Kraken!!” Kagero kemudian di cengkram oleh akar Momo dan dibanting ketanah.

Beberapa detik sebelum membentur tanah. “Rose Contract, mawar surhiken.” Akar yang tadi akan membanting Kagero terpotong dan kemudian kagero dibawa pergi oleh wanita berpakaian ninja berwarna merah.

“sudah kuduga kau akan datang Roze.” Kata Kagero lega. “sudah diam diselamatkan oleh wanita, memalukan.” Kata Roze memaki. “sekarang saatnya Yasmay, Viola.” Perintah Roze kepada teman-temannya. “sial dia melarikan diri, rasakan ini.” Dua akar menyerang Roze yang sedang membawa Kagero, akan tetapi. “Violet Contract, kunai Violet.” Dari arah timur datang serangan bunga Violet yang sangat banyak dan mematahkan akar-akar yang mengejar Roze. “jasmine Contract, aroma penidur.”  Dari arah barat ada serangan bunga melati yang menyemburkan gas membuat mengantuk. “ sial ini gas penidur. Aku harus pergi sekarang.” Lalu Momo melemparkan dirinya sendiri dengan akarnya ke udara dan pergi meninggalkan tempat itu.

Setelah itu Roze , Viola, dan Yasmay berkumpul. “ tadi itu bahaya sekali, jika kau tak datang aku akan mati, trimakasih banyak.” Kata Kagero berterimakasih. “pemuda tadi tampan juga cin,” kata Yasmay. “hentikan itu Yasmay cin itu musuh kita dan kau tak bileh suka padanya, kau mengerti cin?” kata Viola mengingatkan. “tapi sebenarnya siapa dia Kagero?” tanya Roze. “dia adalah Momo van Kaak sang tawa pembunuh, dia dari pulau timur dan kabarnya dia membunuh semua orang yang dicelanya.” Jelas Kagero pada ketiga wanita. “mengerikan sekali cin, apalagi kalau kita berhadapan satu lawan satu dengannya kita bisa mati pastinya.” Kata Viola. “sebenarnya apa yang dia cari di pulau ini?” tanya Roze. “sebenarnya aku juga tidak tahu pasti tapi mungkin dia mencari wanita penyelamat.” Jelas Kagero. Sesaat kemudian jam tangan Kagero berbunyi. “Kagero apa kau tidak apa-apa?” ternyata Furin yang menghubunginya. “iya aku tidak apa-apa para pasukan Flower ninja membantuku.” Kata Kagero. “sekarang kalian harus segera menuju kemarkas ada hal yang penting ingin disampaikan Island Leader.” Suruh Furin. “baiklah kami kesana.” Dan meraka pergi meninggalkan tempat itu dan menuju markas.

Hari berikutnya. Di laboratorium tempat Bit tinggal. “kak Bit sarapannya sudah siap.” Steve memanggil Bit yang sedang tidur. “huaaaah... ngantuknya.” Bit yang masih mengantuk dan berjalan kemeja makan, lalu dia mengambil makanan yang ada dan sial nasib Bit berhubung dia masih ngantuk dia salah mengambil air minum yang sebenarnya adalah bahan kimia buatan Steve. Setelah selesai makan, Bit meminum air tadi. “minuman ini terasa aneh sekali. Steve kau memberikan ap.....” belum selesai Bit berbicara dia lalu tersungkur dari kursi meja makannya. Tubuhnya gemetar dan mengejang, semua ingatan masa lalunya terkenang kembali. Bit yang dalam keadaan kejang perlahan-lahan terlelap matanya menutup dan dia masih membayangkan masa lalunya.

Pagi itu di hari yang sama di markas besar. “tuan apakah kita harus berdiam diri atas serangan kemarin.” Seorang pria dari anggota dewan berkata pada Phoenix. “kalian tak usah khawatir sudah ada jalan keluar atas masalah itu.” Phoenix berkata dengan santai. “dan apa jalan keluar tersebut?” Tanya seorang pria anggota dewan. Phoenix lalu tersenyum dan menjentikkan jarinya. “masuklah Ken!” Ken kemudian masuk kedalam ruangan Island Leader. “ini dia jalan keluar kita. Perkenalkan dirimu Ken!” perintah Phoenix. Lalu ken memperkenalkan dirinya. “aku pasukan Teratai putih anggota divisi 6 pimpinan Frank. Namaku adalah Ken hoca koca.” Saat Ken selesai memperkenalkan dirinya datang Furin dan Kagero. “lapor tuan Phoenix, dilaporkan oleh pasukan C bahwa Bit sedang dalam keadaan sekarat di laboratorium, tubuhnya mengeluarkan kilat hitam secara terus menerus, mohon ijin untuk efakuasi rahasia.” Kagero meminta untuk mengefakuasi Bit. “permintaan diterima, segera lakukan efakuasi! Kagero kau memimpin efakuasinya perintahkan pasukan kelas B untuk mengamankan laboratorium! Dan Furin aku ada tugas untukmu.”

bersambung...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar