Sabtu, 10 Desember 2011

chapter 6

Ceritanya sangat panjang sekali, Bit menjadi ngantuk mendengarkan Phoenix bercerita tapi ia masih belum mengerti untuk apa Phoenix mengajaknya kesini. “tuan, sebenarnya tujuan tuan apa mengajakku kemari?” “akhirnya kau bertanya Bit. Kukira kau takkan bertanya. Baiklah akan ku jelaskan pelan-pelan agar kau mengerti dengan jelas, kau tadi kan bertanya kenapa Yoona kubawa ke Cortex, benar kan? Alasannya ada di cerita tadi.”

“jadi, Yoona adalah keturunan adalah Takahara?” jawab bit kaget dan spontan. “hahahaha... tentu saja bukan, Yoona adalah salah satu generasi pemegang kristal putih dan kenapa aku bawa Yoona ke Cortex adalah karna Yoona hampir dibunuh oleh dua orang peselancar kemarin.”

Oh aku mengerti sekarang kalau Yoona adalah pemegang kristal ya, tapi kristal mana yang dia pegang? Mungkinkah kristal hitam atau kristal putih? Pikir Bit “tuan, kalau boleh tau kristal yang mana yang ada pada Yoona?” “kristal putih Bit, kristal ini dapat menghilangkan kekuatan pengguna Contract kegelapan.” “tunggu dulu tuan, bukankah aku salah satu pengguna kekuatan kegelapan? Tapi kenapa kekuatanku tidak tersedot oleh kristal yang ada di Yoona tuan?” tanya Bit heran. “aku juga membingungkan hal yang kau tanyakan tersebut Bit, kami para dewan keamanan pulau melarangmu menggunakan Black Thunder Contract untuk sementara waktu dan untuk berjaga-jaga agar kekuatanmu tidak tersedot oleh kristal putih milik Yoona, itulah tujuanku sebenarnya melarangmu menggunkan Contractmu.” Bit tertegun mendengarnya sebab ia tak diperbolehkan menggunakan Contractku lagi.

“jangan sedih begitu Bit, kau masih bisa bertarung dan masih bisa menggunakan tenaga Black Thunder dalam sarana lain.” “benarkah itu tuan?” “benar, kau kan masih bisa menggunakan kecepatan kilatmu dan aku punya senjata ampuh untuk kau gunakan.” Bit senang sekali rasanya mendengar dia akan diberi senjata, aku bisa bertarung lagi pikir Bit.

Kemudian phoenix mengajaknya keruangan dalam gunung tadi di dalam ruangan itu terdapat puluhan rak yang dipenuhi senjata-senjata keren, Bit membayangkan nanti mendapat senapan yang besar dan keren atau senjata laser yang bisa menembus apa saja. Saat Bit berfikir sesuatu tentang laser dia teringat Rai, lalu ia mencoba menanyakan sesuatu tentang Rai.

“tuan aku mau tanya, apakah kau tau sesuatu tentang pria bernama Barrock Rai?” “maksudmu Rai pelaku penyerangan pusat informasi itu?” “iya tuan, apakah anda tau tentang dirinya?” “sebenarnya aku tau beberapa hal tentang dia, Rai adalah anggota dari organisasi Contract kegelapan matahari hitam.” “matahari hitam, apa itu?” “itu adalah organisasi dimana Contract-contract terkuat dikumpulkan dan menjadi ancaman untuk perdamaian di muka bumi ini. Dan Rai adalah salah satu pion andalan mereka karena kekuatannya yang sangat dahsyat. Kau tau Bit, jika kau terkena laser Rai dan timbul lubang di bagian tubuhmu, lubang itu takkan pernah tertutup.” “kenapa bisa begitu?” “itu karena laser Rai dapat memusnahkan sel dalam tubuh kita dan mengeringkannya sehingga sel itu tak dapat berregenerasi. Singkatnya daging yang terkena laser akan hilang selamanya.” “owh aku baru ingat kenapa Contract Earht spirit milik ayah dapat dimusnahkan, ternyata laser itu sekali sentuh dapat memusnahkan obyek yang dilewatinya ya.” “benar sekali. Nah ini dia senjata yang sangat cocok untukmu Bit.”

Sebuah benda ditutupi kain putih dibawa oleh Phoenix. Kemudian perlahan-lahan dibuka bungkus kain tadi dan terlihat pedang berwarna silver, panjang, berkilau. “ini dia Bit pedang Zero.” “pedang Zero? Sepertinya tak ada yang spesial pada pedang ini.” “kelihatannya saja tak ada yang spesial Bit, padahal memang iya hehe.” Bisa juga orang tua ini bercanda, lumayan lucu bercandanya. Mungkin setelah dia pensiun dari island leader dia berpotensi menjadi pelawak. Haha tak bisa kubayangkan jika suatu saat dia jadi pelawak pikir Bit dalam hati mengejek phoenix.

“Bit coba serang aku dengan sambaran petir.” Apa yang orang tua ini pikirkan, meyuruhku menyerangnya dengan sambaran petir? Apa dia ingin bunuh diri? Pikir Bit bingung “akan aku demonstrasikan menggunakan pedang ini padamu. Cepat serang aku.” Perintah Phoenix pada Bit. “baiklah tuan, Black Thunder Contract, sambaran petir.” Seperti yang diduga petir Bit mengarah langsung ke Phoenix dan tiba-tiba. “Zero power diaktifkan!” petir Bit yang semula hampir mengenai Phoenix malah hilang tersabet pedang Zero tadi. “bagaimana bisa begitu?” “inilah keistimewaan pedang Zero. Pedang ini dapat menonaktifkan Contract yang mengenainya dan akan otomatis tidak berfungsi.” “wah keren sekali senjata ini.” “pedang Zero adalah satu dari tiga pedang pemakaman.” “pedang pemakaman apa itu tuan?” “pedang pemakaman adalah pedang yang entah darimana asalnya tapi sudah ada dari dulu. Pedang Zero ini adalah salah satu pedang pemakaman yang berunsur putih dan pedang yang lain adalah pedang Xero dan pedang Vero sampai saat ini aku belum mengetahui kekuatan pedang yang lain.” “pedang yang hebat sekali tuan. Trimakasih banyak.” “sekarang ayo kita kembali ke ruanganku.” Ajak Phoenix.

Phoenix menyentuh suatu tombol di dinding dekat rak senjata dan salah satu rak senjata terangkat dan menjadi pintu masuk ke kantor Phoenix. “Tapi kenapa tidak dari tadi langsung saja masuk ke dalam sini, pakek acara naik burung segala bikin aku merinding saja” kata Bit menggrutu. “kau tau Bit kenapa aku suruh kau naik burung Phoenix tadi? Itu karna aku hanya mau menggodamu, aku tau kau takut dengan kecepatan menukik hehe.” “Sial dia tau yang aku pikirkan lebih baik aku pergi pulang saja daripada aku dikerjai dia lagi.”

“Tunggu Bit, setelah kau pulang nanti mampirlah kerumah Furin untuk belajar langkah kilat dan mintalah Steve untuk mengantarkanmu.” Suruh Phoenix pada Bit. sekarang Bit dapat pedang legendaris tapi sebagai gantinya Bit tidak bisa menggunakan Contractnya lagi dan dia rasa itu hal yang sepadan untuknya.
Keesokan harinya Bit bangun agak pagi. “Steve maukah kau menemaniku kerumah tuan Furin?” “baiklah kak Bit aku akan mengantarkanmu tapi aku siap-siap dulu dan makanlah telur dadar yang aku buatkan tadi untukumu.” “baiklah Steve dan cepatlah aku tidak punya banyak waktu.”

Sementara itu diruangan island Leader seorang pria berambut hitam acak-acakan dan berpakaian militer berbicara dengan Phoenix. “jadi kau adalah utusan dari teratai putih ya?” kata Phoenix sambil memandang keluar jendela. “benar tuan, namaku adalah Ken Hoca Koca.” Ken mengenalkan dirinya. “jadi kau adalah teman anakku di serikat itu ya?” tanya Phoenix. “maaf tuan aku tidak begitu kenal dengan anak anda sebab aku berada di divisi berbeda.” “lantas apa keperluanmu kemari?” Ken kemudian mengeluarkan selembar foto. “aku ditugaskan untuk menangkap pria ini, disinyalir dia datang kepulau ini untuk membunuh wanita penyelamat.” “baiklah kau kuijinkan melakukan tugasmu disini.” “trima kasih tuan. Aku akan pergi sekarang” lalu Ken pergi meninggalkan ruangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar