Jumat, 02 Desember 2011

black thunder chapter 4

Tet…tet…tet terdengar suara sirine Furin berbunyi ini menandakan sesuatu dan benar, Kagero mengirim pesan bantuan pada tuan Furin “pirang bodoh kemari cepat aku sedang terpojok musuhku tipe udara aku tidak bisa mengekangnya.” “dasar lemah, tunggu aku akan kesana segera. Bit, ayo ini saatnya mengetes seberapa kuatnya sambaran petir tersebut.” Ajak Furin. “kita akan kemana tuan?” “membantu si temperamental ayo ikut aku. Wind Contract, lorong perpindahan.” sekali lagi angin berhembus kencang dan munculah tornado horizontal dan mereka masuk kedalamnya.

Sesaat kemudian mereka sudah sampai di tanah tandus dan melihat Kagero diserang oleh 2 orang pemuda, pemuda itu menggunakan semacam papan dan berseluncur di aliran angin. “hai pirang bodoh, bocah pemalas, Bantu aku cepat!” “lihat! Kita kedatangan tamu.” kata peselancar pria. “biar kuurus Kim, kau hadapi yang ini dulu.” Dan peselancar wanita datang menghampiri Bit dan Furin. Wuuushh… suara angin dari bawah selancarnya dan Bit melihat Furin hanya tenang dan dia maju kedapan Bit “Wind Contract, pilar angin” wuuusshh…wuuusshh…wuuusshh… muncul semacam pilar-pilar angin didepannya “gawat aku kehilangan keseimbangan karna pilar itu.” Peselancar wanita tadi bergerak terbang keatas “Contract angin, pembelah laut” cuuusshh… peselancar tadi meluncur cepat dari langit menuju kearah Bit dan Furin.
“Bit ini saatnya.” sambil tersenyum Furin tersenyum kearah Bit. Bit hanya diam saja dan tak menggubris omonga Furin dan malah mengagumi Contract peselancar wanita. Kemudian Furin memukul kepala Bit “aduh...! oh iya aku lupa, ini dia, Black Thunder contract, sambaran petir”

creeett… seperti sebelumnya petir hitam keluar dari jarinya dan mengarah tepat kearah peselancar wanita peselancar yang masih berada di udara. “ah benda apa itu?” creeett… petir segera mengenai tubuhnya dan dia tersengat listrik yang sangat kuat. Contract anginnya menghilang dia jatuh terkapar di depan Bit dan Furin, saat Bit akan menyentuhnya karna penasaran apakah dia sudah mati apa belum. “jangan Bit!” Bit kaget dan kaku mendengarnya. “jangan sentuh dia dulu, lihatlah” kilat-kilat hitam sesekali keluar dari dalam tubuhnya dan rambut wanita itu berdiri sama seperti bila terkena setrum. “kau lihat kan? Seranganmu kuat dan berjangka panjang, sekali musuhmu terkena seranganmu maka dia mungkin akan langsung mati.” Jelas Furin padanya, tentu saja Bit senang mendengar hal itu karna serangannya sangat kuat. “hai kalian, apa yang kau lakukan pada May?” tanya pria peselancar. “kami hanya membunuhnya, tapi aku tidak sengaja mengeluarkan tenaga besar hehe maafkan aku ya” jawab Bit polos kepada pria peselancar yang sedang mengekang Kagero yang berada di udara.

“sialan kau bocah, akan kubunuh kau. Contract angin, tsunami angin” sweess… dia melaju cepat diatas papannya dan dibelakangnya diikuti amukan angin yang begitu besar. “tenang Bit akan kuatasi. Wind Contract, pergantian musim” tiba-tiba angin besar tadi menghilang, Kagero lantas terbebas dari kekangan udara dan jatuh ketanah. “saatnya temperamental, giliranmu balas dendam.” kode Furin untuk Kagero karena Kagero sudah tidak terkekang lagi dan peselancar tadi tidak bisa menggunakan anginnya. “Contract bayangan, penjara tanah” bayangan Kagero menjalar kearah peselancar tadi dan tanah yang diinjak pria peselancar tadi menjadi seperti Lumpur hidup yang terus menyedotnya sampai kebagian kepala. “sebenarnya apa yang kau lakukan didaerah ini?” tanya Kagero mengintrogasinya “se..se..sebenarnya kami kesini hanya untuk mencari informasi tentang wanita yang konon adalah penyelamat daratan besar, kami diutus untuk membunuhnya agar tuanku bisa hidup.” “siapa yang kau maksud wanita penyelamat dan siapa tuanmu itu.” “kalian terlalu banyak tanya, daripada aku mati dalam keadaan utuh lebih baik aku hancurkan saja tubuhku ini. Contract angin,ledakan oksigen.” “menyingkir dari sini semuanya!” duuuaaarrr... orang tadi meledak seperti bom tapi tak ada bekas darah atau apapun. “apa yang terjadi tuan?” tanya Bit tak mengerti. “dia meledakkan dirinya agar dia tak di introgasi dan disaring otaknya, ayo kita bawa saja yang wanita untuk di bawa ke Cortex.” Jelas Kagero. “waktunya pulang, Wind Contract, lorong perpindahan”.

Keesokan harinya. “Huaaaah, ngantuk sekali pagi ini, aku tidur saja lagi ah” kata Bit sambil ngantuk-ngantuk karna baru bangun tidur. Tiba-tiba terdengar suara perempuan “Bit kau sudah bangun?” ah seperti suara Yoona, tapi kenapa Yoona kesini ya? Pikir Bit. “hai Bit kau sudah bangun ya? Ahhh...!!” ternyata benar Yoona. Saat Yoona melihat Bit mukanya menjadi merah karna malu dan segera ia menutup matanya. “Yoona kau kenapa?” tanya Bit. “lain kali kalau mau keluar kamar pakai dulu bajumu Bit.” Kata Yoona. Segera Bit lari kekamar lagi dan mengenakan bajunya dan kembali menghampiri Yoona. “maaf, aku tadi lupa alias tidak tau” “oh iya tidak masalah Bit” “memangnya ada apa sampai kau jauh-jauh kemari Yoona?” tanya Bit. “aku hanya ingin melihat keadaanmu saja kok Bit.”

Betapa senangnya hati Bit mendengar hal itu, wanita yang dicintai datang dan ingin tau keadaannya, sampai segitunya Yoona padaku ternyata hehe tak kusangka sama sekali, pikir Bit. Tapi kenapa Yoona bisa ada di Cortex? Bit bertanya-tanya dalam hati. “eh Yoona kenapa kau bisa sampai di Cortex?” “aku juga tidak tau Bit, tiba-tiba pasukan pertahanan pulau mengajakku kesini demi keamanan pulau katanya.” Jelas Yoona. “hanya kau saja atau seluruh keluarga?” “hanya aku saja, ayah dan ibu masih di rumah.” aneh sekali pikir Bit, kenapa hanya Yoona yang dibawa kemari.

“oh iya Yoona bagaimana Tes PKPCnya?” tanya Bit “Tes itu tidak diselenggarakan karena tersiar kabar ada penyerangan besar di pusat informasi di Cortex. Jadi,para pasukan keamanan menyelidiki kejadian itu. Aku dengar desas-desus penyerangnya hanya satu orang dan yang selamat hanya satu orang, aku ingin tau siapa ya yang selamat dari penyerangan besar tersebut? Pasti dia amat kuat.” jadi orang-orang belum tau kalau aku yang selamat dari penyerangan itu pikir Bit mengira-ngira. “Yoona sebenarnya aku...” “kak Bit... kak Bit” Steve berlari dan menyela omongan mereka. “ada apa Steve?” “ketua Phoenix memanggilmu” jelas Steve “situa bangka itu? Mau apa dia denganku?” “Bit siapa yang kau maksud tua bangka?” tanya Yoona “tidak Yoona bukan siapa-siapa” “dan kau tadi mau berkata apa padaku?” tanya Yoona lagi karna penasaran. “ayo kak Bit kita harus buru-buru” ajak Steve sambil menarik tangannya Bit. “aku pergi dulu ya Yoona, maaf tak bisa ngobrol lama.” “iya tidak apa-apa kok.” Sambil tersenyum Yoona melambaikan tangannya.

bersambung!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar